Dalam masa genting persaingan ketat pilkada
putaran kedua Ibu pertiwi dan Jas Mera, ibu pertiwi justru dikena musibah
penembakan oleh orang tak dikenal yang membuat pesaingnya Jas Mera leluasa
bergerak melakukan pendekatan kepada para pemilik suara.
Ibu pertiwi yang sudah menjalani operasi, tidak serta merta
diperbolehkan pulang oleh pihak dokter dan melanjutkan aktivitas politiknya,
semua masih harus menunggu sampai ia KENTUT sebagai tanda bahwa operasi
berjalan lancar.
Semua jadi was-was dan panik akan kondisi ibu
pertiwi di saat masa kampanye menyisakan beberapa hari lagi.
*Penilaian subjektif : pesan-pesan politiknya
terlalu mendominasi, yang membuat terkesan lebih mirip pesan layanan
masyarakat.