Tebangun tengah malam untuk buang air kecil, kuturuni tangga
dan kutekan saklar lampu yang ada di sisi tiang rumah yang terbuat dari kayu
itu, dan betapa kagetnya aku hingga menghilangkan rasa kantuk melihat air banjir
karena hujan deras yang sudah meluap sampai setengan betis dan menghanyutkan
barang-barang yang ada di atas lantai sperti botol bekas minum yang bertumpuk
belum sempat di buang, baskom rendaman pakaian kotor, bangku kayu kecil, sandal
plastik dan papan pemotong sayuran.
Walhasil besok paginya setelah air mulai surut dan
meninggalkan sisa tanah bawaan, seisi rumah harus membersihkan agar cepat
bersih dan tak nampak seperti kapal pecah terkena musibah ^ ^.
Aku yang terjebak tak bisa kekantor lantaran papan jembatan
kayu tempat lewat keluarnya motor hancur
rapuh termakan air selama ini, pun mesti ikut membersihkan seluruh rumah.
BANZAIII !!!
Bunyi ketuk suara palu dari arah gudang tempat ayyub membuat
jembatan baru, diselingi canda tawa membahana dalam rumah membuat kicauan
burung di pagi hari dan suara titik hujan yang masih belum juga berhenti menjadi
nyaris tak terdengar.
“Tarik selangnya, semprot dibagian yang kotor dengan air . .
. ,” He2. Main Air
Lihat juga :
- Nobar The Amazing Spider-Man
- Zayd Usman ke Ramayana
Lihat juga :
- Nobar The Amazing Spider-Man
- Zayd Usman ke Ramayana
Rumah yg mana yg kena banjir?
BalasHapustahun Lalu di rumahnya Mertuaku di Jl.Teuku Umar
HapusWew, penyampaiannya keren kayak flash fiction... :D
BalasHapusMampir ke blog gue juga ya brow...
Sip. Coming soon. Thanks
Hapusbtw nda ngerti "Flash Fiction" itu ky bgmn.??he he