Jumat, 04 Januari 2013

Main Air



Ini cerita musim Hujan setahun yang lalu, baru sempat Posting skrng ^ ^ (lama ya...!)

Tebangun tengah malam untuk buang air kecil, kuturuni tangga dan kutekan saklar lampu yang ada di sisi tiang rumah yang terbuat dari kayu itu, dan betapa kagetnya aku hingga menghilangkan rasa kantuk melihat air banjir karena hujan deras yang sudah meluap sampai setengan betis dan menghanyutkan barang-barang yang ada di atas lantai sperti botol bekas minum yang bertumpuk belum sempat di buang, baskom rendaman pakaian kotor, bangku kayu kecil, sandal plastik dan papan pemotong sayuran.
Walhasil besok paginya setelah air mulai surut dan meninggalkan sisa tanah bawaan, seisi rumah harus membersihkan agar cepat bersih dan tak nampak seperti kapal pecah terkena musibah ^ ^.
Aku yang terjebak tak bisa kekantor lantaran papan jembatan kayu tempat lewat keluarnya motor  hancur rapuh termakan air selama ini, pun mesti ikut membersihkan seluruh rumah. BANZAIII !!!
Bunyi ketuk suara palu dari arah gudang tempat ayyub membuat jembatan baru, diselingi canda tawa membahana dalam rumah membuat kicauan burung di pagi hari dan suara titik hujan yang masih belum juga berhenti menjadi nyaris tak terdengar.
“Tarik selangnya, semprot dibagian yang kotor dengan air . . . ,” He2.  Main Air  

Lihat juga :
Nobar The Amazing Spider-Man  
Zayd Usman ke Ramayana

4 komentar:

  1. Balasan
    1. tahun Lalu di rumahnya Mertuaku di Jl.Teuku Umar

      Hapus
  2. Wew, penyampaiannya keren kayak flash fiction... :D
    Mampir ke blog gue juga ya brow...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip. Coming soon. Thanks
      btw nda ngerti "Flash Fiction" itu ky bgmn.??he he

      Hapus