Setelah memakai sepatu ukuran mini sesuai adat Cina pada masa 1829 di Privinsi Hunan, dimana Kaki si pemakai akan dibalut hingga sekecil mungkin hingga dewasa dan akan menjadi tolak ukur keanggunan seorang wanita pada masa itu, dua anak kecil dari dua keluarga berbeda strata sosial dan harta, Snow Flower dan Lily kemudian diikat dalam perjanjian "Laotong"sebagai saudara seumur hidup.
Mereka berdua menjalani keseharian bersama-sama hingga dewasa dan harus berpisah karena menikah. Mertua Lily yang tidak setuju ia bergaul dengan Snow Flower menyulitkan mereka bertemu meski hanya sekali dalam setahun, Secarik surat dalam kipas menjadi tempat mereka berbagi cerita.
Waktu berlalu panjang mengubah nasib mereka, Lily yang sebelumnya dari keluarga kurang mampu kini hidup mapan dan berlebih sepeninggal mertuanya, sebaliknya Snow Flower yang lahir dalam keluarga Kaya, kini hidup seadanya setelah keluarganya hancur.
Keadaan mengunji kesetian persaudaraan mereka dalam ikatan perjanjian laotong.
Kisah diatas memang bukan cerita hidup Sophia dan Nina, tapi novel karangan Sophia yang menggambarkan perjalanan persahabatan mereka berdua.
*Penilaian subjektif : Cerita menarik yang dipaparkan dengan sangat baik, Kisah Snow Flower dan Lily seakan melengkapi penggambaran eratnya persaudaraan Sophia dan Nina. dan juga selalu indah melihat nuansa Oriental yang ditampilkan dengan sangat baik dalam film.
>Poin 6/10