Karena suntuk dan Bosan d kamar hampir seharian cuma main internet, kuputuskan keluar tuk cari hiburan, terserah apa kE’ yg jelas keluar dari Box 3x3 meter ini. Minimal naik motor mutar-mutar Pantai, pelabuhan, senggoL keliling kota pare-pare.
Baru mau siap-siap, aku lihat ada brosur pamflet di atas meja. jadi ingat kalau kemarin di depan Masjid pernah mungut Brosur tempat hiburan Studio Film 3 Dimensi.
“Telah hadir pertama di kota anda, Rasakan Sensasi FILM 3 DIMENSI” begitu bunyi TagLinenya, karena tempatnya yg berada di sudut jalan sebelah Utara lap. Andi Makasau pare-pare jadi tiap hari lewat situ kalau mau ke lokasi pekerjaan. Lama-lama penasaran juga kaya’ Apa sih..??? Apakah sebagus Film Tron:Legacy3D punya Disney yg baru-baru ini aku tonton, atau mungkin mendekati kualitas SpongsBob 4D di tranSTUDIO Makassar. Kalau dipikir kan filmnya memang sengaja dibuat untuk untuk versi 3D, harusnya tdk mengecewakan dong, di tambah iklan poster gambar Dinosaurus dan Hiu besar yg menjanjikan.
Sampai di lokasi “Star 3D Movie” yg tdk jauh dari tempat Kostku, beli tiket dulu Rp.20.000 untuk 1 paket penayangan, terdiri dari 3 film pendek dengan durasi kurang lebih 20 menit. Total semua ada 7 paket film yg tersedia, gambar T-Rex pemakan daging yg seram dan Hiu buas yg lapar plus satu film bergambar mirip pesawat luar angkasa yg ada di paket 7 jadi pilihanku.
Beberapa menit menunggu akhirnya tiba giliranku masuk ke Studio 1 (karena memang Cuma ada satu studio :D), Studio berkapasitas 30 orang ini sistem akustikalnya tidak begitu bagus jadi suara gemuruh film masih kedengaran keluar demikian pula sebaliknya suara dari luar pun sedikit masih terdengar, kursi yg bermacam-macam (entah mungkin sengaja biar terlihat variatif dan dinamis untuk anak-anak) dan posisi kursi bertingkat khas teater yg terbuat dari papan di bungkus terpal motif kotak catur.Kacamata 3D pun dibagi dan film dimulai.
Singkat cerita, 20 menit berlalu. Kesannya, tdk sesuai harapan, awalnya aku berharap ini 3 film dengan alur cerita singkat, tapi ternyata Cuma menampilkan adegan perjalan yg seakan penonton yg mengalaminya tanpa alur cerita (mirip film untuk museum ilmu pengetahun), diperburuk lagi dengan kualitas grafik yg kurang baik dan sangat jauh dari harapan.
yAh…., namanya juga penasaran.